Senin, 30 November 2009

COBAAN HARUS KITA HADAPI


Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya. Dia bertanya mengapa hidup ini terasa begitu sukar dan menyakitkan. Dia tidak tahu bagaimana untuk menghadapinya. Dia nyaris menyerah kalah dalam kehidupan.Setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya yang bekerja sebagai tukang masak membawa anaknya itu ke dapur. Dia mengisi tiga buah panci dengan air dan mendidihkannya di atas kompor. Setelah air di dalam ketiga panci tersebut mendidih, dia memasukkan wortel ke dalam panci pertama, telur dalam panci kedua, dan serbuk kopi dalam panci terakhir. Dia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata.

Si anak tertanya-tanya dan menunggu dengan tidak sabar sambil memikirkan apa yang sedang dilakukan oleh ayahnya. Setelah 20 menit, si ayah mematikan api. Dia menyisihkan wortel dan meletakkannya dalam mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya dalam mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lain. Lalu dia bertanya kepada anaknya, "Apa yang kau lihat, Nak?"

"Wortel, telur dan kopi", jawab si anak. Ayahnya meminta anaknya memakan wortel itu. Dia melakukannya dan mengakui bahwa wortel itu nikmat. Ayahnya meminta dia mengambil telur itu dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, dia dapati sebiji telur rebus yang matang. Terakhir, ayahnya meminta untuk minum kopi. Dia tersenyum ketika meminum kopi dengan keharuman aroma.

Setelah itu, si anak bertanya, "Apa arti semua ini,ayah?"Si ayah, sambil tersenyum menerangkan bahawa ketiga bahan itu telah menghadapi kesulitan yang sama, direbus dalam air dengan api yang panas tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda. wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan mudah dimakan. Telur mudah pecah dengan isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Serbuk kopi pula mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, serbuk kopi mengubah warna dan rasa air tersebut.

"Kamu termasuk golongan yang mana? Air panas yang mendidih itu umpama kesukaran dan dugaan yang bakal kamu lalui. Ketika kesukaran dan kesulitan itu mendatangimu, bagaimana harus kau menghadapinya ?Apakah kamu seperti wortel, telur atau kopi?" tanya ayahnya.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita adalah wortel yang kelihatan keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kita menyerah menjadi lembut dan kehilangan kekuatan. Atau, apakah kita adalah telur yang pada awalnya memiliki hati lembut, dengan jiwa yang dinamis?

Namun setelah adanya kematian, patah hati, perpisahan atau apa saja cobaan dalam kehidupan akhirnya kita menjadi menjadi keras dan kaku.Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kita menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku? Atau adakah kita serbuk kopi? Yang mampu mengubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, menjadi sarana mengubah dirinya mencapai kualitas yang lebih tinggi lagi. Jika kita seperti serbuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk atau memuncak, kita akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitar kita juga menjadi semakin baik.

Antara wortel, telur dan kopi, engkau yang mana?

Minggu, 29 November 2009

Saling Berbagi,Menikmati kebersamaan




Tahun ini, kembali berbagi pada sesama, berhubung yg datang tak banyak, terpaksa memotong2 daging qurban dilakukan kerja rodi, untung para kurir byk yg datang, tp tak byk yg bw keluarga, jd agak kurang tenaga untuk motong memotong daging 3 sapi ini,

berhubung hari jumat para kurir melakukan solat jumat dulu, mrk solat, aku, adeku, bosku,sepupuku dan yg wanita meneruskan memotong, namanya jg org biasa kagak ngerti gmn cara motong yg benar, yg penting kepotong2,

lumayan jg, setelah selesai solat jumat setelah yg laki2 bergabung kelar jg motongnya, selesai memotong2 daging, kita makan siang, biasalah menu yg tidak ketinggalan, nasi padang, ada rendang n ayam, so biar semangat melanjutkan kerjaan
daging dibagi menjadi 600 utk dibagikan ke warga pademangan, n 80 utk karyawan,
sebenarnya daging dibagikan utk 400 warga yg berkupon, tp setiap tahunnya banyak jg warga yg tak berkupon datang

seperti tahun lalu, warga pada ngantri utk mengambil daging qurban ini, tp yg antusias yah yg tak berkupon ini,

untunglah para security perkantoran disini sangat membantu, sehingga walaupun rame tetap tertib, tapi yg namanya manusia tetap tak merasa puas, sudah dikasih masih ngantri lagi, bahkan sudah dibilang sudah habis, mereka tetap menunggu di luar ktr,

untuk menghindar yg tidak maka dianjurkan para karyawan segera pulang , dengan demikian para warga tersebut tentu akan plg juga, dan, right, kita pulang,mereka jg pulang,

dan di hari raya qurban kali ini, juga tahun-tahun selanjutnya mari kita pastikan bahwa tidak ada tetangga, keluarga miskin di sekitar kita yang tidak bisa merasakan lezatnya daging.

Kita mungkin belum bisa berqurban tahun ini, tapi paling tidak kita bisa mengingatkan kepada panitia qurban di lingkungan kita jika mendapati warga yang selama ini belum terjangkau pembagian daging qurban. Kita bisa mengusulkan kepada panitia, keluarga mana yang seharusnya lebih didahulukan. Atau kita juga bisa berbagi dengan daging kurban yang dihantarkan ke rumah kita.


Bukankah terkadang kita justru mendapatkan jatah berlipat, baik itu dari saudara, dari panitia qurban di rt kita, juga dari perusahaan tempat kita bekerja. Alangkah indahnya jika kita memberikan sebagian untuk mereka yang tidak mendapatkan daging kurban. Atau kalaupun mereka sudah mendapatkan, kemungkinan jumlahnya masih kurang untuk seluruh anggota keluarganya.
















Kamis, 26 November 2009

kisah si kambing dan si sapi

Mbeek…mbeek,,,mbeek…
Diantara krumuan anak2, suara itu bergema
Seakan mendapat hiburan baru
Anak2 itu ketawa,teriak bahkan adu2 kata



Yg itam punya ku
Yg belang punyaku
Yg tanduk besar punyaku
Aku Cuma tersenyum melihat tingkah mereka


Embek…Embek..mbek…
Begitulah suara mu.. ,
Hari ini kau bersuara,
Besok suaramu tidak terdengar…
Anak2 pun akan terpana melihat leher mu putus
Surrrrrrrrtttttttttt darah merah meluncur


moww…Mowww..mowwwwwww
ada suara yg lebih besar lagiukurannya 5 x kali lebih besar
anak2 pun takut2 kasih makan….
Setelah dikasih makan anak2pun senang


Duhai kambing….
Duhai sapi….
Ikhlaskan duhai engkau..
Karena engkau merupakan pijakan kami menuju Surga..


Aku tersadar..
kan kutunaikan salah satu perintahNya..
Selamat Idul Adha..

” Saudaraku..ketahuilah bahwa daging daging unta (sembelihan) dan darahnya itu sekali kali tidak dapat mencapai (keridahaan) Allah tetapi ketaqwaan kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayahNya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang orang yang berbuat baik (QS22.37)”.

Rabu, 25 November 2009

Cerita Alvi “Seorang (supermom) Single Parent



Suatu ketika seorang teman kantor terkejut mengetahui gw berstatus sebagai seorang ibu tunggal dengan dua anak yang masih kecil (8 dan 6.5 tahun). Teman kantor gw itu berkata,”Wah hebat ya lo Vie…udah kerja seharian, terus masih harus ngurus dua orang anak…dan sendirian pula….wih wihhhh…lo emang wanita super deh.”


Menirukan sebait untaian lagu Wonder Woman-nya Mulan …”Gw bukan Wonder Woman”…ya memang gw bukan seorang super woman karena gw tidak mempunyai super power dan salah satu kebiasaan ‘mengeluh’ pun belom hilang 100% dari hidupku.


Tapi, julukan “Super Woman” ini bukan hanya baru sekali ini saja gw dapatkan. Beberapa orang selain teman kantor gw itu juga memberikan julukan serupa…yaaa Super Mom-lah, Wonder Mom-lah, Spider Mom-lah he..he….


Menanggapi pujian tersebut biasanya pipi gw hanya ‘me-merah’ karena, jujur, julukan itu terasa bagaikan sanjungan setinggi langit bagiku…terbang membawa diri ini ke awang-awang…menembus langit ke tujuh..haiyahh….:)


As single mom, diri gw ini sama sekali tidak memerlukan Super Power untuk menjalankan jalan hidup yang telah gw putuskan untuk dipilih. Gw hanya……”Just Do It” (mengutip slogan komesial produk NIKE). Gw yakin bahwa setiap orangtua menemukan cara untuk "just do it" dalam menggunakan sistem unik mereka sendiri. Tidak ada keajaiban atau kekuatan super di balik bagaimana orangtua tunggal melgwkannya. Yang dibutuhkan adalah kerjasama, sikap toleransi dan kesabaran, juga sedikit kreativitas… wellll …hmm .... rasa humor juga deh:)
Karena sangat penting membuat anak-anak mau bekerja sama dengan kita, orangtua, sebagai suatu tim.


Tapi tak dapat disangkal kadang-kadang, terus terang saja, orangtua tunggal dapat bĂȘte juga loh….Jadi see…I am not super woman indeed:) Apakah kita seorang ibu tunggal karena perceraian, kematian atau ditinggal tugas sang suami – perasaan bete yang sama kadang terasa. Ada saat-saat ketika kita merasa seperti semua orang mengambil, mendominasi waktu, tenaga dan pikiran kita….sampai-sampai kita merasa tidak sempat untuk mengurus dan memperhatikan diri sendiri. Dunia ini, juga Tuhan, terasa tidak adil. Rasanya seperti dunia, termasuk anak-anak bersekongkol melawan kita. Ketika malam menjelang, di tempat tidur sebelum kepala menyentuh bantal, yang bisa kita gw lakukan hanyalah berdoa meminta tambahan kesabaran dan kekuatan untuk melewati satu hari lagiJ


Namun, bukan hanya kesedihan saja yang dimiliki oleh ibu tunggal….ada momen-momen mengharukan juga bahagia dimana hanya kita, satu-satunya orang yang pantas dan berhak untuk merasakan rasa bahagia dan mengharukan itu.
Seperti ketika gw mengajarkan anak perempuanku belajar berjalan….wah itu membuat frustrasi bagi kami berdua. Ttetapi ketika akhirnya bayi perempuanku bisa berjalan, tidak pernah gw merasa lebih bangga pada dirinya atau dengan diriku sendiri, saat ituJ…


Atau ketika gadis cilikku itu mendapat peringkat juara umum di sekolahnya….wah bangga tak terperikan memenuhi relung dana….suatu rasa bangga yang umum dirasakan oleh setiap ibu di muka bumi iniJ….Namun yang istimewa adalah parental credit is all mineJ


Memori mengharukan ketika jagoan cilikku jatuh sakit. Batuk berdahak dan hidung peseknya yang mampet membuatnya sulit untuk bernafas, sehingga jagoan cilikku ini harus terbangun dari tidurnya hamper setiap jam. Sekedar untuk sedikit meringankan deritanya, gw pun selalu berada disamping tempat tidurnya. Kadang-kadang, rasa kesal dan cemburu terbersit di dada ketika membayangkan betapa enaknya ya mantanku yang pasti lagi tertidur lelap nun jauh di kotanya sana. Dan ketika akhirnya si jagoan cilik bisa tertidur….gw pun turut terlelap di atas karpet kamar tidurnya.


Dan ketika gw membuka mata di pagi hari, gw melihat ada sebuah piring berisi sepotong roti dengan selai stroberi ditemani harumnya secangkir ‘tea bag’ panas, yang ternyata sang putrid cilikku ini yang rela repot untuk menyenangkan hati maminya. Sikap manis ini menyentuh gw begitu dalam, memberiku semangat dan kekuatan baru untuk menghadapi hari.


Ada saat ketika anak-anak dapat merasakan bahwa ibu nya pun perlu bantuan, butuh seseorang untuk menjaganya dan kali ini gentian anak-anakku yang menjaga ibu mereka. Perasaan haru dan bangga pun kembali menghampiri…alvi pun kembali cengeng lagi deh …hiks (tapi sambil tersenyum juga lohJ )


Anehnya, gw tidak lagi merasa kesal dan cemburu terhadap mantan yang mungkin maseh tertidur berkilo-kilo meter nun jauh disana. Alih-alih merasa benci atau cemburu gw malah merasa sangat kasihan padanya. Sebagai orangtua, dia pun pasti rindu akan saat-saat seperti ini dan tidak lagi bisa menikmatinya.Karena gw tidak mempunyai kekuatan super, menjadi orangtua tunggal adalah hal yang paling sulit dan paling membuat frustrasi yang pernah dihadapi, tapi juga yang paling berharga terutama ketika melihat anak-anakku tertawa dan mengatakan “Love you, Mom” sambil mencium kedua belah pipiku.


Jadi untuk sekarang, tidak perlu kekuatan super untuk melewati hari demi hari…hanya Just Do it like Nike saidJ


seperti yg diceritakan Alvi Harahap 29 oktober 2009