Selasa, 31 Agustus 2010

Hatiku Akan Kembali Seperti Semula


Sekian lama rangkai kata demi kata
yang selalu ku ukir untuk mu...
di tulis melalui hati...untuk jiwa yang selalu gundah....
tak ada detik yang bisa hentikan..
jiwa ini untuk memikirkanmu...
tak ada kata yang sanggup....
menggambarkan tentang rasa ini...
tak ada yang bisa hentikan rindu ini...
serta tak ada yang bisa hapuskan semua kenangan manis itu...
semua sudah terukir dalam di dasar hati yang di balut dengan ketulusan...

Maaf untuk semua cara yang salah...ku perbuat...
itu hanya ingin ku membuktikan ...padamu...
tiada yang lain dalam hidup ini..
sungguh tak ada maksud untuk mengecewakanmu....
selama ini aku mencintaimu...
tak akan pernah diri ini berhenti untuk mengharapkanmu....

mungkin banyak cara ku yang tak sempurna...
sehingga selalu membuat diri mu gelisah.....
aku pun tak pernah mengerti mengapa batin ini tak mampu lepas dari mu...
Sudah saatnyakah...aku
Melupakanmu bila itu membuat mu...tak akan terpuruk oleh cerita cinta dari ku...
Semua yang sudah terjadi hanyalah tinggal kenangan...

tak ada yang perlu di lupakan atau di hancurkan....
meski sudah tak ada lagi rasa dan tempat di hati itu...
tapi aku hanya menyakini cinta ini tak akan salah...
serta pada sebuah penantian yang panjang....
sebentuk hati ini untukmu...
seberapapun sering di hancurkan...
ia akan kembali seperti semula...
sebentuk hati ini untukmu...
seberapapun sering di sayat...
ia akan mengabati dirinya sendiri...

aku hanya ingin bersyukur kepada tuhan...
karena telah mengajarkan tentang cinta dan biarkan aku merasakannya..
serta membiarkan aku mengenangnya...
tak lupa juga aku bersyukur kepada tuhan
karena telah mempertemukan aku denganmu...
Sebentuk hatiku untukmu...
agar ia dapat mengenal cinta yang seperti angin...
tak terlihat,tapi hanya bisa di rasakan...

Kehidupan indah mu dulu mungkin tak bisa aku gantikan...
hanya secuil kebahagiaan untuk mengusir kesedihan yang bisa aku berikan...
puing - puing hatimu mungkin tak bisa ku bangun...lagi....
hanya sebentuk hatiku yang bisa ku berikan...dulu....
dengan di iringi sebuah kata ketulusan...
Sayangku buanglah semua kesedihan mu...
dan nikmati cerahnya dunia...
lupakan aku jika sebentuk hati ini membuat mu terpuruk...
terbanglah terus kedepan gapai mentari mu sayang...

Senin, 30 Agustus 2010

Terhempas Dari Mimpi...


Malam... aku terbuai dalam manis mimpiku,
saat dimana kau dan aku sejalan dalam kata.
Mimpi yang dengan cepat mengangkatku ke Nirwana
Namun dengan cepat pula menghempasku,
Jatuh....Jauuh ke bawah dan menyakitkan....

Sejenak kemudian,...
Didalam kesunyian....
Aku merasa tak ada yang baik bagiku
Seolah aku hanyalah secuil mimpi buruk

Kini, apa aku harus larut dalam sesalku ?
Tidak ! Waktu terus berjalan...Sayang....
dan mimpi buruk ini hanyalah kerikil kecil
dalam kehidupanku.....
Sekian ribu hari kulalui...dan mimpi itu selalu menghantui.....
Dengan cinta dalam hatiku .....
Atau apapun dalam hatiku......
Aku tak akan takut.....
Aku tak akan patah....
Aku tak akan terhempas...
Biarkan rasa sakit itu ....
Aku nikmati....
Aku rasai....

Aku tahu dan belajar satu hal ..
Mimpi selamanya tak berarti.....
Untukku....Untukmu....
Hanya menggantung kita dengan harapan semu....
Menghapus batas khayal dan realita........
Sayang.....
Bermimpilah sesukamu ...
Sesukaku....
Lalu .....Lepaskan....biarkan Mimpi itu terbang....meninggalkan....
Bersama terbitnya mentari pagi....
Dan aku....tersenyum....

Minggu, 29 Agustus 2010

Sekarang Saatnya Kita Diam dan Berfikir


Diam dan membiarkan apa yang telah terjadi
mungkin senjata yang paling ampuh dikala hati kita remuk,
walau terkadang terucap juga ucapan yang sedikit keras…
hal yang lumrah dan terjadi dalam kemelut hati kita ini
disitulah kita menjadi tahu seperti apa watak asli kita ,aku dan kamu
karena dulu terkadang kita lebih banyak bersikap manis dan menutupi sifat asli kita.
Terkadang amarah baru bisa mereda setelah kita
Berbicara dari hati ke hati ..dan diam…dan berfikir….
Apa yang kita pikirkan ???
yang biasanya bercanda ini satu sama lain kini saling terdiam,
ya disaat amarah muncul jelas sebuah pandangan berbeda
begitu kentara dan berkecamuk seperti api ?
setelah reda dan berbicara antara kita ..
keingin untuk mengingatkan demi sebuah keutuhan….
Tapi sekarang…
Apa jadinya ketika sebuah sisi menjadi perdebatan ….
antara sisi sebagai sebagai penjaga hati,…
bila mungkin kita tak mampu membawanya satu sisi ….
Kita akan kalah dan saling menyakiti, …
memang begitu berat….
karena kita ingin suatu kebersamaan…
Tapi bagaimanapun dua sisi tersebut
bagaikan sebuah dua mata pedang yang sama sama tajam.
Mungkin mengalah dan sama sama saling menerima kesalahan
dan kekhilafan salah satu jalan keluar….
dalam meredakan amarah di hati ini…
semoga apa yang telah kita jalin…
Tidak membuat kita saling menyakiti…..

Sabtu, 28 Agustus 2010

Betapa sakitnya.....


selamat datang rasa sakit hati.
tak kesemuanya diperuntukkan untukku
pada kenyataan dirimu juga
dimana bayang-bayang itu telah menghantui
dengan segalah apa yang terjadi yang kemarin hilang.
entah untuk membuatnya seperti apa
dan bagaimana tak jua ditemukan titik peradapannya
hari ini di hati kita terdapat suatu yang berkecamuk
yang terlalu biasa dengan kata-kata kasar,
kadang kau cakari dengan segala hinaan
kita sama sakit dan menyakiti, tapi taringmu lebih tajam
menggelitiki hatiku dan akal sehatku.

Rabu, 25 Agustus 2010

Kau Tidak Menyadari Apa Yang Menjadi Milikmu Hingga Kau Menyingkirkannya




Aku membaca kalimat ini di buku yang baru aku baca: --kau tidak menyadari apa yang menjadi milikmu hingga kau menyingkirkannya--, lalu aku merasa sakit. Seperti membicarakan aku, lalu tentang kau.

Penyesalan sepertinya telah menjadi darah daging kini denganku, bukan, bukan apa yang terjadi dengan kita, tapi segalanya, segalanya aku sesali, kau mengerti? Menyesali bahwa aku sama seperti perempuan-perempuan di luaran sana, yang mudah jatuh cinta, percaya, setia, disakiti, kemudian menyesaIi keterlambatan. Aku tidak membicarakan tentang kita, tapi seluruhnya, karena apa yang terjadi dengan kita hanya sebagian kecil saja dari permulaan, tapi ya, yang terjadi dengan kita ternyata adalah awal kesalahan.

Tidak harus berakhir seperti itu bukan? Banyak pilihan akhir yang lebih baik, yang bisa membawa kebaikan pula nantinya, tapi lagi-lagi, kesalahan yang datang dariku itu membutakan segala kebaikan. Kemudian di sinilah aku, menyesali, hidup dengan segala resah terpendam dan tak mampu lagi menikmati hari-hari tanpa mimpi buruk .
Kau tak lagi bisa aku percayai kan? Hari-hari mencari celah di hatimu pun aku lewati, dan tak ada lagi celah itu, ini hanya tentang aku, tidak, tidak jangan libatkan Dia dulu, karena nanti sisa cerita ini juga melulu tentang dia, mungkin kau akan berkata, beginilah kau, masih begini, mendekatiku, dan menjauh bila telah sembuh, ya, ini aku, tapi sembuh? Masih bisa tersembuhkankah aku? Sedang kau pun telah menjauh, tak lagi terjangkau tangisku.

Hari hari kini hanya ketakutan, melihat pagi lagi dan berhadapan dengan kesalahan yang berlarut-larut membawaku dalam penyesalan, kalaupun kau datang, aku tak lagi bisa terselamatkan. Aku telah kehilangan kemauan, berdiri diam di sini sendiri mempertahankan kesalahan. Hanya mencoba kuat, itu yang aku lakukan, menumpuk segalanya sendiri, dan memberinya nafas dendam tak berkesudahan, ya, aku menamainya dendam sekarang, ini pembicaraanku denganmu saja. Baiklah, kita besarkan berdua bila kau mau. Semua harus berakhir bukan? Tanpa ada lagi kesalahan, sabar adalah pupuknya, biarlah hari-hari resah itu tumbuh dan belum sembuh, tapi nanti pasti ada akhirnya, dan aku akan tertidur pulas, tanpa beban, tanpa resah, setelah penebusan rasa bersalah, dan nanti, meminta maaf adalah pekerjaan terakhirku, padamu, pada dia, pada hatiku, mungkin.

Tak ada penyesalan, hanyalah bohong besar, karena seperti inilah nyatanya, Kau telah menjadi dirimu yang sebenarnya---yang sangat bertolak dengan apa yang dulu kau perlihatkan padaku. Sama persis, dengan yang tak pernah aku harapkan ada padamu, lihat, itu semua mewujud, seluruhnya, ada padamu. Lalu bagaimana? Aku toh tak bisa beranjak lagi, Kau, katamu, tak akan bisa apapun, ya, aku memang tak bisa apapun lagi, kau benar.

Begitu muak aku mengingat segala masa lalu, dari mata saat ini, semua benar-benar palsu. Sekarang, begitu jauh aku dari mimpi-mimpi yang seharusnya bisa aku capai, tanpa seorangpun untuk menopang, kau, yang mencabutinya satu-persatu. Lau kenapa masih heran, bila kegilaan ini menenggelamkanku? Untuk tetap bernafas, dan tetap berdiri pongah kulakukan sepenuh hati.

Cinta? Jangan tanyakan lagi, telah lama kulapis dengan selimut-selimut paksa dan sakit hati. Jangan ajarkan perempuan berdusta, kau akan terkejut dengan cepatnya mereka mampu mengajarkannnya balik kepadamu. Bagiku, dunia kita hanya sandiwara besar, siang adalah lampu-lampu panggung tempat kata rindu dan cinta diobral, di atas tempat tidurku permainan usai, kubayar sandiwara itu dengan membasuh make up panggung dengan air mata sebelum tidur dan mimpi-mimpi buruk menyambut selagi tidur. Inilah yang kau dapat, karena hianat yang kau tanam di tiap-tiap sel yang kukorbankan untuk tetap setia kepadamu akhirnya bertunas juga.

Ada hari-hari ketika rasa muak itu tak terkendali, kubongkar dustaku sendiri, untungnya, caramu yang bodoh mengabaikanku, telah menyelamatkanku, hingga dusta itu tetap gelap di matamu, lihat, tuhan berpihak padaku kan? Tak ada cara bagimu membongkar sandiwara ini, aku tidaklah sepertimu, yang dengan bodohnya mengumbar kepalsuan di muka umum, kita dari awal memang berbeda bukan? Kau seharusnya tahu, sangat tahu, dalam hal apapun, aku jauh melampauimu, pongahkah terdengar? Hey, dari awal kita menyadarinya bukan? Aku telah menjanjikan kesetiaan, seperti sapi sawah yang tunduk pada petani, Kau yang merusaknya kan? Tapi, baiklah, aku ikuti saja apa yang kau mau. Bermanis-manis, menangis, berteriak-teriak bila perlu, kau suka itu? Ya, aku akan kalah, karena seperti tadi aku katakan, jadi biarlah, kau tahu kau memegang kendali atasku, biarlah aku tetap bermanis-manis, menangis, dan berteriak-teriak bila perlu. Sampai nanti, cerita ini disetujui dan ditanda-tangani, baru aku selasaikan urusanku denganmu. Sekarang ini biarlah, silakan kau nikmati waktumu.—dengan cinta (palsu)---

Akhirnya Saat itu tiba Setelah perjalanan sangat panjang Yang tak pernah kuanggap sia-sia Aku kini akan berkata“Iya, aku mengaku kalah” Tunggu dulu….Aku kalah di laga ini Tapi aku belum menyerah Masih banyak pertandingan lain yang menunggu Dan aku akan ikut beradu , Aku sadar ,Jalan ini sudah buntu tapi tunggu masih banyak jalan lain yang terbuka yang akan membawaku ke puncak sana Aku mengaku kalah ,Tapi maaf Aku takkan menyerah

Sampai kapan rasa itu akan bertahan darinya untuku dan aku untuk dirinya
Apakah ia mengerti, apakah ia memahami, apakah ia menghargai, apakah aku mampu untuk bertahan dengan semua ini, apakah ia tulus menyayangiku, terus apa yang telah dan bisa ku berikan padanya, tidak ada yang berarti yang ada dan bisa kuberikan padanya hanya rasa sedih, sakit hati, lalu apakah yang ada didalam pikirannya Dan jika ia tulus apa sebabnya apakah perlu kupertanyakan, jika kupertanyakan padanya dan aku mendapatkan jawaban darinya haruskah ku pertanyakan lagi apakah jawaban yang ia berikan "jujur" atau hanya jawaban palsu yang terucap dari bibirnya untuk menyenangkan aku, dan jika jawabannya adalah "tulus" mengapa harus kutanyakan lagi padanya apakah untuk meyakinkan diriku sendiri dari apa yang telah ku pertanyakan.

Lalu dengan apakah aku akan membuktikan bila dirinya memang benar-benar jujur dan menyayangiku ?

Duhai hati yang sedang gundah, luangkan sedikit waktumu untuk membaca curahan dari hatiku
Curahan yang tertulis karena kebosananku denganmu, yang tak bisa menyampaikan apa yang dia inginkan , Tahukan Hatimu, Aku sedang gundah, gelisah, dan sedih
Kamu tak akan mempunyai kepintaran menebak..Karena sekuat apapun kemampuanmu menebak, takkan mampu kau tebak isi hatiku… Maka itu sejenak ajaklah hatimu bicara, apa benar dugaan hatiku?

Sungguh, kalau aku bisa melepaskan hatiku sendiri, ingin rasanya kulepaskan agar dia puas berbicara dan bercengkerama dengan hatimu,tapi aku tak mampu Duhai hati yang kucintai, Aku tak mungkin mengizinkan hatiku pergi seorang diri, karena kutahu pasti dia akan terluka Maka itu, tertulis lah curahan ini untuk hatimu


Duhai engkau, yang memiliki hati tujuanku
Tahukan engkau bahwa setiap hari hatiku menjerit???bukan karena aku menyakitinya
tapi dia menyakiti dirinya sendiri, mengharapkan pertemuan dengan hatimu yang tak kunjung dating,Aku yakin kau juga tak tahu, kalau hatiku selalu bernyanyi sedih saat mendengar hatimu telah dimiliki oleh hati yang lain

Apakah aku harus menyalahkan mu duhai hati yang kucintai???
Sungguh, bukan itu maksudku!! hatikupun tahu itu…
bahwa kau dan hatimu adalah 2 nyawa
dan engkau selalu mengikuti kemana hatimu menuju
Terkadang hatiku mengira bahwa engkau dan hatimu datang kepadaku dan menyapa lembut hatiku itu,Tapi, mungkin penantiannya kini sudah tak berarti,,,
Duhai engkau, sang pemilik hati lembut yang gundah itu
sekarang tak perlu kau risaukan lagi dengan hatiku
tetapkanlah hatimu untuk dia, yang tercinta, yang kan membuat engkau dan hatimu bahagia
dan hatiku??????
Hari ini hatiku sudah berjanji, akan berusaha pergi dari hatimu, takkan mengetuk pintunya lagi, agar engkau tenang dalam tidur dan jaga mu
Curahan ini, hanya sebuah permintaan dari hatiku, yang ingin berpamitan padamu, duhai hati yang kusayangi

Hatiku bilang, dia menyerah mengetuk pintu hatimu, dia akan pergi dari halaman cinta itu, dan mencoba merangkak meneruskan perjalanannya..doakan kepergiannya, duhai hati yang kucintai…
Bila dia sudah jauhhh…jauuuuuuuuuuhhh sekali…maka ingatlah,,bahwa dulu sampai sekarang, dia adalah pemujamu, dia adalah hati yang selalu menunggu kehadiranmu dan hatimu
Agar dia bisa tersenyum melanjutkan langkahnya, dan akan menemukan yang terbaik buat tambatan hatinya,

goodbye honey...sekian lama, akhirnya perjalanan panjang itu....menemukan arahnya...arahku dan arahmu berbeda,..

Senin, 23 Agustus 2010

Terlalu Mencintai...


Mencintai dan dicintai adalah tindakan yang wajar dilakukan oleh setiap manusia normal dibumi. Tidak hanya urusan pacaran, mencintai dan dicintai juga ada dalam hubungan keluarga, pekerjaan, kewarga negaraan, persahabatan, dan hubungan manusia sendiri dengan Penciptanya. Mencintai dan dicintai antar manusia menjadi tidak seimbang ketika salah satu pelakunya memberi terlalu banyak kepada pasangannya sementara tanggapan yang diterima darinya tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Ketika seseorang rela menunggu pernyataan cinta dari orang yang dicintainya setelah melewatkan waktu bertahun-tahun lamanya, apakah ini yang disebut tindakan terlalu mencintai atau sebuah tindakan bodoh ?

Ketika seseorang sudah mengetahui bahwa orang yang dicintainya menjadi milik orang lain dan ia tetap memendam perasaan cinta didalam hatinya setiap saat, apakah ini dikarenakan ia terlalu mencintai orang tersebut atau hanya sebuah belenggu nafsu dunia yang fana ?

Ketika seseorang mau disakiti oleh orang yang dicintainya, dianiaya, disiksa, dibenci, dibuang, dikasari, dan tidak dihargai lagi olehnya tetapi ia tetap setia berada disampingnya, apakah ini disebabkan terlalu mencintai atau inikah yang disebut kesia-siaan belaka ?

Ketika seseorang terus berharap datangnya waktu yang tepat untuk mendekati orang yang dicintainya tetapi pada kenyataannya ia telah menghabiskan waktu hanya untuk berputar-putar pada keragu-raguan hatinya tanpa alasan, apakah ini akibat yang ditimbulkan karena ia terlalu mencintai atau ini yang disebut sebagai kekalahan telak sebelum berperang ?

Dunia tidak pernah memberi definisi yang tegas dan benar mengenai arti mencintai dan dicintai. Seseorang bisa dikatakan sedang menggenggam cinta buta oleh orang lain, tetapi mungkin bagi dia dan beberapa orang yang setipe dengannya beranggapan bahwa ia tengah menikmati perjalanan cinta sejatinya. Ketika bersinggungan dengan cinta kasih antar lawan jenis, manusia akan mengenal kebodohan-kebodohan diri sendiri dan pada akhirnya tinggal bagaimana ia menyikapi situasi itu. Belajar agar lebih pandai mengatasi masalah yang timbul saat mulai berhadapan dengan urusan mencintai dan dicintai atau memilih tetap tinggal disana terus-menerus dan tersakiti oleh perlakuan hubungan yang salah.

Terlalu mencintai atau telah bertindak bodoh saat mencintai seseorang mempunyai batas yang tipis. Sebuah hubungan hanya bisa teruji oleh waktu. Hadiah terbesar yang telah diberikan seseorang dalam hubungannya bukanlah harta atau hal-hal lain yang bisa dinilai secara materi. Ketika seseorang memberikan waktunya untuk orang lain, ia telah memberikan hidupnya untuk hubungan yang terjalin dengannya. Materi bisa dicari lagi jika ia hilang. Tetapi waktu yang hilang tidak pernah bisa diadakan kembali bagaimanapun caranya.

Waktu juga bisa menjadi indikator seberapa lama kita sudah bertahan didalam sebuah hubungan yang salah terlalu lama. Ketika kita membiarkan waktu tersita oleh sesuatu atau seseorang tanpa mendapat perhatian darinya, berarti kita telah salah sasaran. Setiap hubungan yang sehat berlangsung dengan adanya timbal balik dari dua pribadi atau lebih. Ketika hubungan hanya didominasi oleh salah satu pihak, ketimpangan antar keduanya akan menimbulkan luka bagi yang lainnya.

Terlalu mencintai dalam sebuah hubungan seharusnya tidak ada. Yang ada adalah kesepadanan atau keseimbangan dalam hal saling mencintai. Ketika kita terlalu mencintai seseorang kita akan melibatkan banyak perasaan didalam hubungan kita dan bisa menimbulkan posesif, ketakutan kehilangan orang yang kita cintai. Dalam hubungan yang sehat, harus ada kepercayaan, saling memberi, dan menerima satu sama lain - kedua belah pihak sama-sama berperan secara aktif. Cinta sejati tak hanya sekedar perasaan. Harus ada perbuatan dan tindakan yang menyertainya.

Cinta sejati menimbulkan kedamaian dihati, bukan ketakutan akan kehilangan. Saat anda mulai berkata, "Aku terlalu mencintai ...", selidikilah hatimu. Benarkah anda sudah berada disebuah hubungan yang benar atau sebenarnya anda sedang bertahan dihubungan salah yang seharusnya diakhiri ? Sesuatu yang berharga layak diperjuangkan. Jika hubungan pacaran atau pertemanan yang mengarah kepada pacaran sudah terasa menyakiti saat ini, ia juga akan terus melukai kita sampai ke pernikahan

Minggu, 22 Agustus 2010

, “I will survive and continue to walk on my life, this is not end..”.


, “I will survive and continue to walk on my life, this is not end..”.

khusus untuk My Bro N My Sis....yang lagi patah arang....

Tidak sedikit yang bisa saja dengan mudah untuk melupakan yang kita sayangi, begitupun dengan kebalikannya. Karena tidak sedikit pula yang merasa kesulitan untuk melupakan yang terkasih. Berbagai cara telah dilakukan, berbagai warna kehidupan telah dilalui, tetapi bayangannya masih saja selalu menghantui. Ibarat jiwa yang bergerak tanpa raga, kemanapun dan dimanapun kita berada selalu kosong, yang ada hanya dia, dia, dia, dan bayangan dia sepertinya selalu mengikuti kemanapun kita melangkah.

Sejak kita lahir di dunia ini, itu merupakan suatu pertanda bahwa ‘kita mampu menjalani kehidupan di dunia ini’. Coba ingat kembali hal tersebut, jika kamu sedikit melupakannya, cobalah untuk menatap ke depan. Masih banyak perjuangan yang harus dilakukan untuk menjalahi kehidupan ini kedepannya.

Meskipun buku kehidupan kita rasanya telah banyak terisi bersamanya, namun ketika dia telah pergi dan berlalu, hal tersebut bukanlah akhir dari kehidupan kita. Jika kita telah berusaha mendapatkan dirinya kembali namun gagal, tanpa kita ketahui dan sadari sebenarnya itu adalah pertanda bahwa Tuhan memberikan sebuah lembaran baru yang lebih indah.

Selama kita masih mengingat hal negatif yang ada pada dirinya, maka selama itu kita merasa kesulitan untuk melupakannya. Tetapi, cobalah untuk mengingat hal positif yang pernah dia berikan dan lakukan ke kita. Kemudian, yakinlah bahwa Tuhan akan memberikan kesempatan di lain waktu dengan seseorang yang berbeda dengan memberikan dan melakukan hal yang lebih baik dari yang pernah kita dapatkan.

So.., bagi yang masih kesulitan melupakan dia, cobalah untuk tetap tegar menjalani kehidupan ini. Tuhan masih memberikan kenikmatan atas indahnya mentari pagi, atas sejuknya semilir angin ketika mentari bersinar terik, dan juga atas damainya sang malam ketika bulan menyinarinya. Ketika bayangnya tiba-tiba mendatangi kita, tarik nafas.. dan katakan dalam hati, “I will survive and continue to walk on my life, this is not end..”. Dunia belum berakhir tanpanya, karena sebuah perjalanan baru akan lewat dalam kehidupan kita.

Ah, kok aku jadi kebawa melow sih. Pokoknya, ambillah himahnya dan yakinlah bahwa Tuhan sedang menguji kamu untuk menempuh perjalanan baru yang lebih indah dari sebelumnya. Tetaplah untuk tegar, kalau lagi jalan, tengok ke kiri tengok ke kanan siapa tau ada target baru >>>> ide teman2ku nih...waktu itu...

Luv u My Bro n My Sis

Rabu, 18 Agustus 2010

Nasehat dari Seorang Sahabat " Cinta adalah Kepercayaan"




Cinta Adalah Kepercayaan

Reni, Saudariku, aku melihat hatimu dalam kegalauan, sepandai pandaiknya kamu menutupi, aku tahu kamu dalam persimpangan,
Adikku, buang rasa galaumu,....jalanmu masih panjang, optimislah, jangan biarkan dirimu terpuruk dalam suatu kebimbangan,.....

Sepasang kekasih sangat biasa mengatakan, “Aku mencintamu”, tapi agak jarang mengatakan, : “Aku mempercayai mu”. Bila dalam cinta adalah kepercayaan, maka sesungguhnya ungkapan dari “Aku mencintaimu” adalah juga bermakna “Aku mempercayaimu”. Cinta dan kepecayaan mungkin bisa diibaratkan seperti jasad dan ruhnya, yang sering ditampilkan kepermukaan adalah “ungkapan cinta”, namun dibelakang itu kepercayaanlah yang menghidupi cinta.

Terdapat sebuah pertanyaan, kapan dan bagaimana cinta dan kepercayaan itu tumbuh?
Pada awalnya, setiap orang mendapatkan orang lain sebagai seseorang sebagai orang yang bisa dipercaya, sampai ditemukan kenyataan bahwa orang itu nyata-nyata tidak bisa dipercaya. Dengan demikian, pada dasarnya setiap orang bisa berdampingan dengan orang lain yang baru ditemuinya, karena asal keadaan tiap orang itu bisa dipercaya. Dengan kata lain, bibit cinta itu telah ada pada setiap orang, yaitu kepercayaan yang merupakan ruh dari cinta. Tinggal bagaimana ia membagun jasad cinta, rumah bagi kepercayaan.

Bila kita menemukan ada orang yang begitu sulit tuk mempercayai orang lain yang baru ditemuinya, biasanya dikarenakan ada trauma, terdapat pengalaman penghianat atas kepercayaan yang sangat merugikannya, atau bahkan membuatnya celaka. Orang yang mengalami trauma seperti ini, akan sulit tuk mencintai, apalagi mencintai
Mempercayai seseorang bukanlah mudah sebenarnya. Jika baru mengenalinya tentu perasaan sangsi akan timbul dari sanubari. Ada juga yang sudah lama mengenali tapi masih juga belum mempercayai. Dalam satu perhubungan, tidak wajar sekiranya kamu masih tidak ada kepercayaan terhadap si dia. Walaupun mungkin kamu tidak akan mempercayai si dia seratus peratus, tapi tak salah kalau kamu meletakkan anggaran dibawah 70 peratus keyakinan kamu terhadapnya. Tapi mudahkah kamu melakarkan kepercayaan terhadap si dia? Sebenarnya ada faktor-faktor yang boleh menimbulkan kepercayaan.

Faktor 1 – Konsisten
Kamu mempercayai apa yang dilihat dan didengar tanpa syak wasangka. Bagi kamu apa yang dibicarakan tidak perlu disangsi kerana ianya ada kebenaran serta boleh mendatangkan kebaikan dalam perhubungan kamu. Tapi berhati-hatilah kerana mungkin dengan cara ini si dia boleh akan menjerat kamu. Siapa tahukan!

Faktor 2 – Komitmen
Komitmen bukanlah sekadar menepati janji, tapi juga menghargai perjanjian yang telah dipersetujui bersama. Jika kamu ataupun si dia berani berkomitmen dan bersungguh-sungguh dalam perhubungan , tentu saja perhubungan kamu ceria dan aman. Sikap saling mempercayai yang wujud dalam diri masing-masing akan mewarnai lagi perhubungan kamu itu. Malah ianya akan membuatkan si dia lebih yakin dengan kejujuran kamu terhadapnya. Jadi tiada alasan untuk si dia berlaku curang terhadap kamu.

Faktor 3 – Kejujuran
Kejujuran memang perlu untuk menjamin sebuah perhubungan yang bahagia. Kamu juga tidak patut menyembunyikan perkara-perkara yang sepatutnya diketahuinya. Jika kamu dan si dia jujur , ini membolehkan kamu berdua tidak takut untuk berbahas kerana berpendapat ianya juga untuk kebaikan bersama. Walaupun adakalanya tercetus pertengkaran kecil kerana masing-masing ingin mengutarakan pendapat sendiri, tetapi akhirnya mengambil keputusan untuk memilih pendapat yang terbaik demi menjamin perhubungan yang stabil.

Faktor 4 – Terima seada-adanya
Kunci keintiman dalam suatu perhubungan adalah menerima seadanya baik buruk pasangan kamu. Bila hati sudah suka dan sayang, tentu saja kamu sanggup menerimanya walaupun menyedari tentunya ada perkara-perkara negatif tentangnya. Namun begitu, tentunya kamu dan si dia berusaha untuk berubah jika terdapat sikap-sikap yang tidak disenangi hingga boleh menjejaskan perhubungan. Usaha kamu dan si dia ini menampakkan kesungguhan yang amat ketara demi menjamin perhubungan.

Faktor 5 – Perlu dimengertikan
Sebahagian besar individu menginginkan pasangan yang tidak hanya mendengar pendapat sebelah pihak. Malah harus bijak mengutarakan pendapat sendiri. Kamu juga tentunya berharap agar si dia mengerti tentang pandangan kamu terhadap pelbagai perkara. Jika tidak, mungkin perhubungan hanya mendatar saja. Bukan itu saja, kemarahan juga boleh timbul ekoran perasaan yang tidak dimengertikan dan menganggap diri kamu tidak dihargainya.

Faktor 6 – Simpati
Simpati adalah usaha untuk memberikan pengertian yang lebih mendalam, seakan berusaha menempatkan diri kita di dalam emosi si dia. Sebenarnya tidak mudah melakukan perkara ini. Tapi bila dapat menimbulkan simpati, kebanyakan pasangan mampu mengatasi perkara-perkara yang boleh menimbulkan pertengkaran dan perselisihan pendapat kerana memahami sesuatu yang boleh mengganggu hubungan.

Faktor 7 – Diyakini
Bila rasa yakin, kamu boleh memberi pandangan bersama si dia. Baik dalam hal-hal remeh temeh hinggakan ke perkara yang serius. Kamu akan merasa si dia bukan saja mendengar malah akan menyimpan rahsia kamu. Apa yang penting kamu juga harus mengetahui dan berkeyakinan adakah si dia memang boleh menyimpan rahsia ataupun tidak!

Faktor 8 – Perbedaan pendapat
Memanglah tak dapat lari dari perbedaan pendapat antara kamu dan si dia. Mereka yang berusaha terlalu keras untuk menyangkal atau takut mengakui bahawa dirinya berbeda pendapat dengan pasangannya selalunya seorang yang tidak berani menghadapi kenyataan. Tak mungkin akan selalu sama pendapat sebaliknya mampu berkompromi untuk menunjukkan kedewasaan masing-masing.

Faktor 9 – Elakkan dendam
Cinta sejati akan diwarnai oleh pengertian dan rasa untuk dimaafkan. Kerana dendam boleh menjadi punca kehancuran sesebuah perhubungan. Walaupun pernah dilukai, namun perasaan dendam ataupun membalas balik mungkin tidak akan terlintas dalam fikiran. Bagi diri kamu, mungkin berdendam bukanlah jalan penyelesaian yang terbaik malah ianya akan memburukkan lagi keadaan. Oleh sebab itulah kemaafan adalah perkara yang terbaik untuk menjernihkan suasana.

Faktor 10 – Berfikiran terbuka
Banyak pasangan merasakan tidak perlu untuk mengungkapkan secara lisan apa yang ada dibenaknya. Walaupun hakikatnya perkara itu sangat penting dan perlu disampaikan secepat mungkin bagi menggelakkan perkara yang tidak diingini akan berlaku. Oleh sebab itulah, jalan yang terbaik ialah setiap individu harus berfikiran terbuka. Bukannya harus menerima pendapatnya tanpa perlu berfikri panjang sebaliknya kita harus mendengarnya dahulu dan barulah membuat keputusan. Tak semestinya apa yang dikatakan tidak elok begitu juga sebaliknya.

Faktor 11 – Tulus dan jujur
Ketulusan dan kejujuran memainkan peranan yang penting dalam sesebuah perhubungan. Bukan saja dari segi perbuatan malah juga percakapan. Apa yang ingin disampaikan haruslah dengan niat sejujur yang mungkin dan bukanlah hanya untuk melindungi kesilapan. Pilihlah kata-kata yang sedap didengar dan senang dimengertikan. Melalui komunikasi, kita juga boleh menangkap adakah si dia jujur dan tulus ataupun sebaliknya.

Faktor 12 – Tak selalu didampingi
Bukan semua orang sukakan kekasihnya sentiasa disisi. Ada juga yang inginkan sedikit kebebasan dan asal bijak mengawal diri itu sudah cukup memadai. Apa yang penting, jika si dia tidak menemani kamu, jangan pula berfikir yang bukan-bukan dan mulalah menganggap yang si dia sengaja mahu mengabaikan kamu. Singkirkan perasaan ini kerana ini bukanlah niatnya sebaliknya ingin memberikan kamu sedikit ruang untuk menjalani aktiviti sendiri.

Faktor 13 – Jauh di mata dekat di hati
Saat terpisah oleh jarak yang jauh sebenarnya banyak mengajar kita arti rindu yang sebenar. Walaupun tempohnya agak lama, haruslah mempercayai jarak dan waktu tersebut tidak akan memisahkan diri kamu dan si dia. Perasaan ini harus wujud walaupun tidak selalu dapat bersua namun perasaan saling merindu dan menyayangi akan menguatkan lagi perhubungan kamu itu. Apapun teguhkan hati dan pendirian kamu bahawa hanya cinta si dia sahaja yang bertakhta di hati.

Faktor 14 – Persamaan
Persamaan antara kamu berdua akan menguatkan lagi rasa cinta bila masing-masing yakin bahawa hubungan itu diimbangkan dengan prioriti utama. Jangan hanya mementingkan hak seorang diri saja dan haruslah mengambil berat tentang kedua belah pihak. Sebenarnya kamu berdua saling memerlukan antara satu sama lain untuk memastikan keseimbangan dalam perhubungan.

Faktor 15 – Tak saling menyalahkan
Tak selalu hubungan yang terjalin berjalan lancar dan adakalanya ia akan mengacaukan. Hubungan cinta yang lancar haruslah tidak dilandasi sikap saling menyalahkan. Apa yang terjadi merupakan interaksi dari dua pihak yang memiliki kebebasan mengeluarkan pendapat dan keinginan yng berbeza. Menyalahkan antara satu sama lain bukanlah boleh menyelesaikan masalah sebaliknya akan menjejaskan lagi hubungan. Keegoan mungkinlah penyebab mengapa kamu dan si dia saling menyalahkan antara satu sama lain.

Faktor 16 – Hormat-menghormati
Saling hormat-menghormati adalah dasar perhubungan yang positif. Kamu harus menghormati si dia dan begitu juga sebaliknya. Tapi jangan kerana terlalu menghormatinya hinggakan kamu berasa amat segan dengannya. Ini akan mendorong rasa malu dan segan untuk meluahkan apa yang kamu pendamkan dan membuatkan hubungan kamu sukar untuk berkembang. Oleh sebab itulah kamu perlu membatasi rasa hormat dan segan terhadap si dia.

Faktor 17 – Penghargaan
Tidak salah sekiranya kamu menghargai si dia. Bukannya hendak menyanjung tinggi ataupun terlalu memuja dirinya. Tetapi biarlah sekadar si dia tahu yang kamu amat mengharagi kasih dan dirinya. Caranya? hanya kamu saja yang tahu bagaimana kerana lain orang lainlah caranya. Apapun kalau kamu memang sayangkannya, jangan segan silu untuk menunjukkan perasaan kamu serta jangan lupa harga perasaan dan dirinya.

Faktor 18 – Bukan materialistik
Bayangkanlah kalau kamu seorang yang materialistik? Mesti kekasih kamu berada dibuatnya. Mana taknya kalau kamu minta yang bukan-bukan. Dalam perhubungan, jangan sesekali kamu menjadikan uang sebagai punca utama mengapa kamu memilih si dia. Jika ianya terjadi, hubungan kamu mungkin sukar bertahan lama dan membuatkan si dia akan berprasangka terhadap kamu.

Faktor 19 – Perancangan bersama
Manusia hanya mampu merancang tapi Tuhan yang menentukan segalanya. Tapi ada bagusnya kalau kamu dan si dia merancang sesuatu untuk menjamin kebahagian. Tentunya kamu sendiri inginkan yang terbaik demi masa depan bersama. Bukan mudah untuk mencipta kebahagiaan dan mengecapi kegemilangan dalam perhubungan. Pastinya semua mengimpikan sesuatu yang indah dalam perhubungan. Begitu juga kamu bukan? Apa perancangan kamu agaknya ?

Kami sekelurga mengharapkan yang terbaik dalam hidupmu, jangan sia-siakan , jangan lagi bersembunyi, jangan lagi berpura-pura, mulailah untuk memikirkan dirimu,


Someone,Lautan Luas


Thank's My Bro, selalu datang disaat yang tepat, dan mengingatiku,....
jangan kwatir, aku tak sejauh yang kamu pikirkan,
aku bahagia dengan hidupku saat ini, dan tidak ada kepura-puraan,
aku tak akan mengantikan cinta dan kepercayaanku dengan apapun,
percayalah....aku akan selalu menjaga hati ini
tak akan ku rusak dengan setitik rasa dendam dan benci

Jumat, 13 Agustus 2010

AKU YAKIN ....KITA PASTI BISA.....


Buku lama ini sudah lama tak aku pegang, Chicken Soup for The Soul’ by Michael Jeffreys, kulit bukunya sudah mulai memundar, bolak balik halamat, dan jariku berenti pada cerita dibawah ini,

Ada satu kisah yang menceritakan tentang seorang gadis buta. Suatu hari ia bertemu seorang pesulap yang kemudian mengajaknya bermain sulap. Ajaib sekali bahwa sang gadis bisa menebak seluruh kartu yang diberikan sang pesulap. Kok bisa?
Ternyata rahasianya ada pada kecerdikan sang pesulap.

Dengan menggunakan beberapa tipuan, ia berhasil mengeluarkan potensi sang gadis untuk bermain sulap bersamanya. Tanpa ragu sang pesulap mengajak sang gadis bermain di hadapan keluarganya, di hadapan orang banyak. Kepercayaan diri sang pesulap yang begitu tinggi menular pada sang gadis buta. Sejak saat itu sang gadis merasa telah menjadi seorang bintang di rumahnya. Ini terjadi hanya karena ada orang yang memberinya kesempatan untuk bersinar sejenak dan merasa istimewa di depan keluarganya. Ia yang selama ini merasa menjadi beban dalam keluarganya kini merasa sejajar dengan mereka karena peristiwa itu.

Cerita tersebut menggambarkan bagaimana pentingnya rasa percaya diri (PD). Tapi, sebenarnya kita perlu tahu dulu kenapa ada orang, ada teman kita yang sepertinya sangat tidak percaya kepada dirinya sendiri? Coba analisis juga, kira-kira hal apa sih yang membuat kita jadi enggak minder? Apa sih yang menghambat diri untuk maju dan mengeluarkan seluruh potensi diri kita? Kenapa harus ada rasa ragu tiap kali ada keinginan untuk melakukan sesuatu?

Kita mengetahui, dalam hidup kita sekarang ini banyak sekali tekanan2 yang membuat kita merasa minder, taatp kalau kita percaya diri, maka kita akan lebih tahan terhadap berbagai tekanan, karena punya tempat berpijak dan cara berpikir yang kokoh dan kuat.

Aku percaya diri, maka Aku akan lebih mampu menghadapi variasi dari situasi pribadi, sosial dan bisnis yang makin ketat dan makin keras belakangan ini.

Jika Aku percaya diri, maka Aku akan lebih tahan untuk berhadapan dengan orang lain yang makin hari makin kritis. Ingatlah bahwa tekanan yang makin kuat tidak hanya dialami oleh diri kita sendiri, melainkan juga oleh setiap orang lain yang hidup bersama kita di dunia ini.

Aku akan selalu percaya diri, maka aku akan lebih mampu menghadapi orang lain yang makin hari makin keras dan bukan tidak mungkin makin menyebalkan.

Saat ini aku harus benar-benar percaya diri, maka aku akan lebih mampu menghadapi berbagai apresiasi yang realistik dan objektif.

Tujuannya aku seperti ini tak lebih supaya aku akan lebih memiliki kontrol terhadap berbagai situasi dan keadaan yang penting untuk apapun kepentingan itu,
Sobatku, percaya diri bukan saja soal penampilan melulu , namun percaya diri lebih kepada kepribadian. Percaya diri akan meningkatkan harga diri, motivasi diri, dan yang lebih penting akan melejitkan potensi diri kita, Apakah kita percaya diri
Aku ingin menunjukan kepada sobatku bagaimana cara meningkatkan kepercayaan diri lebih mendasar. Bukan hanya dari luarnya saja. Penampilan fisik memang akan meningkatkan percaya diri, tetapi yang lebih penting dari itu semua ialah masalah mental. Dan aku akan tunjukan kepada sobat bagaimana mengubah pola pikir Anda menjadi pribadi yang lebih percaya diri.

Lepaskan beban hati, hati adalah dasar utama sikap kitani. Artinya kita bisa membuka pikiran untuk berubah, kalau kita Melepaskan semua beban – beban emosi dihati kita , aku biasanya akan berteriak…..tentu bukan berteriak seperti orang gila, mengeluarkan uneg2 kita, baik lisan maupun tulisan, ini akan member pori2 di hati kita untuk memperoleh oksigen, dan hati itu akan memerah…

Berpikiran positif, ilangin prasangka2 buruk ataupun mendengar saran-saran negative yang bisa merusak pikiran kita, santai saja dengan segala apa yang mereka sampaikan…kita bisa mencerna atau menyaring apa yg baik kita dengar dan apa yang tidak.

Dan yang terakhir, jangan memanding-mandingkan diri kita dengan orang lain, berbesar hatilah, terima diri kita apa adanya, menilailah bahwa diri kitalah yang lebih baik dari orang lain, dan kalaupun belum, kita akan pasti mencapai kebaikan itu…

Kalau hasilnya tak sesuai dengan keinginan, bisa jadi itulah yang terbaik menurut Allah Azza wa Jalla. Kalau kita sudah mencoba, maka niatnya saja sudah menjadi amal. Orang yang gagal adalah orang yang tak pernah berani mencoba. Bukankah menaiki anak tangga kelima puluh harus diawali dengan tangga pertama?


Ok sobat, mari kita berbenah, mari kita lanjutkan hidup dengan damai, kita pasti bisa, karna kekuatan terbesar kita adalah diri kita sendiri…..AYO BANGKIT, terbanglah tinggi, Raih apa yang bisa kita capai....AKU YAKIN...KITA BISA!!!

Rabu, 11 Agustus 2010

MENGAPAI MIMPI


Sebelum sebatang pohon dapat tumbuh tinggi, terlebih dahulu ia harus menanamkan akarnya jauh ke dalam tanah, demi memperoleh zat gizi. Sama dengan mimpi kita. Bila kita ingin impian berubah menjadi kenyataan, kita harus mencari cara untuk memberi makan dan memelihara mimpi kita.

Sangat tidak realistis untuk berharap bahwa kita dapat mencapai bintang, tanpa terlebih dahulu menanam akar dalam tanah padat. Bermimpi itu gampang – sesuatu yang hidup di alam khayal. Namun mewujudkannya di alam nyata membutuhkan perjuangan keras.

Tanpa akar yang kuat, bahkan pohon tertinggi dan berbesar – akan tumbang. Tanpa terus belajar, bersikap disiplin, memelihara integritas, komitment, ketabahan, kesabaran, dan usaha – bahkan mimpi yang paling mungkin dan paling hebat – akan tumbang.

Mimpi dan tujuan kita memerlukan pemeliharaan. Tanamkan akar mimpi kitasedalam dan selebar mungkin – hingga tidak ada batas setinggi apa kita akan jangkau...




note
Lepaskan bebanmu....teriaklah....ambil nafas....buang....kosongkan pikiran....disana akan terasa ketenangan...

Selasa, 10 Agustus 2010

CERITA SEORANG TEMAN UNTUKKU


Cinta dan Kehidupan

Ada Cerita Untukmu Ren, Semoga Bisa di ambil Hikmahnya, dan mulaiklah untuk terbuka pada siapapun,


Suatu hari,...
Plato bertanya akan cinta dan kehidupan …

Suatu hari, Plato bertanya pada gurunya, “Apa itu cinta? Bagaimana saya menemukannya? Gurunya menjawab, “Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta” .

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.

Gurunya bertanya, “Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?” Plato menjawab, “Aku hanya boleh membawa satu saja,dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik)”.

Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwa ranting-ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya”.

Gurunya kemudian menjawab ” Jadi ya itulah cinta”

Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya,”Apa itu perkawinan? Bagaiman a saya bisa menemukannya?” Gurunya pun menjawab “Ada hutan yang subur didepan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan”.

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan membawa pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar/subur, dan tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja.

Gurunya bertanya, “Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?” Plato pun menjawab, “sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanyakesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya”

Gurunya pun kemudian menjawab, “Dan ya itulah perkawinan”.


=======================================
Pesan Untukmu :

Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan. Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih. Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan… tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali. Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur. Terimalah cinta apa adanya.

Pernikahan adalah kelanjutan dari Cinta. Adalah proses mendapatkan kesempatan, ketika kita mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya. Ketika kesempurnaan ingin kita dapatkan, maka sia-sialah waktumu dalam mendapatkan pernikahan itu, karena sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya.

Posted by Safruddin.

Senin, 09 Agustus 2010

KEBODOHAN ITU


Sahabat, maafkanlah, ini hanyalah sebuah inspirasi ketika duduk dalam kesendirian, bukan untuk mengguruimu, tetapi semata adalah untuk menyadarkan diri sendiri yang masih dalam ketidaksadaran. Menyadarkan diri untuk melepaskan nafsu-nafsu yang selalu mengikuti….

Aku percaya bahwa setiap manusia pasti punya rasa tidak suka kepada orang lain untuk alasan yang nggak penting. Namun, menurutku, rasa tidak suka kalau dibiarkan terus bikin suasana hati nggak tentram juga. Maka aku selalu punya cara jitu khusus menghilangkan rasa tidak suka ini. Yaitu justru dengan mendekati orang-orang yang aku benci dan paling akhir aku menulisnya.

Kalau memang aku salah, jangan lantas menyalahkanku, karena nanti anda akan ikut bersalah, sebab aku akan membela diri. Namun tolong ajari dan benarkan ! Maka aku tak segan akan berterimakasih……

Aku dalam menjalani kehidupan ini pastilah akan bergaul atau menemui orang dengan berbagai sifat dan kepribadian. Aku tak bisa menghindarinya dalam perjalanan pergaulan ini banyak memberikan pembelajaran kepadaku. Siapapun ia dan bagaimanapun keadaannya aku tak perlu takut untuk menerimanya.

Tidak perlu menilai apalagi sampai menghakimi. Seakan-akan kita adalah sang yang paling benar sehingga penuh kesombongan selalu melihat orang yang bersalah adalah orang yang rendah dimata kita_dengan kata lain memandang rendah! Belum tentu, kita yang menilai adalah yang paling benar, justru yang ada seringkali salah. Karena isi hati siapa yang bisa tahu dan menilai?

Setelah berfikir maka aku dengan bijak untuk selalu menengok kedalam diri ini ,mengamati dan menginsyafi kesalahan apa yang terjadi pada diri sendiri. Bukannya sibuk melihat keluar dengan pengamatan tajam untuk melihat kesalahan orang lain sebagai bahan tertawaan dan merendahkan. Lebih baik diam apabila tak bisa memberikan solusi, daripada hanya pintar mengkritisi.

Mungkin setelah membaca ini, ada yang salah memahami maknanya.
kalau memang menurut anda apa yang ku tulis adalah salah dan basi _ karena aku juga tidak berani mengklaim bahwa apa yang aku tulis 100% adalah benar _, maka janganlah memaksakan diri untuk membacanya. Apalagi sampai menjadi bahan pemikiran kalau memang aku telah salah menulis, jangan lantas menyalahkanku, namanya sebuah pelampiasan, kalau ada yang merasa sudah benar, tolonglah ajari aku.
Nah , bingung, kan?!

Semoga tersadarkan, bahwa aku adalah orang yang selalu bersalah dan paling bodoh!

HAPUS RASA DENDAM ITU


Kalau pikiran dendam sudah sedemikian rupa maka kita akan susah tidur. Susah untuk mempunyai ketenangan di dalam hati, Kehidupan kita gelisah; mudah tersinggung, dan batin kita menjadi beku. Sebaliknya, kalau kita meletakkan berkaca pada hati dan memakai hati untuk melihat kejadian-kejadian pada diri kita ini, maka apakah yang kita lihat? Yang kita lihat adalah: Apa yang sebenarnya terjadi! Sesungguhnya bukan dia yang menyakiti kita, bukan si dia yang mengikari janji, bukan si A, si B, si C, bukan si ini atau si itu yang membuat semuanya ini terjadi pada diri kita sendiri. Karena kita, semua itu terjadi, menimpa diri kita.

Sobat di dunia di mana pun juga, tidak ada satupun peristiwa, apakah peristiwa menyenangkan,yang terjadi dengan begitu saja. Semua yang terjadi pada kita, itu adalah akibat dari perbuatan kita masing-masing; baik yang kita perbuat pada kehidupan ini, maupun yang telah kita perbuat pada kehidupan kita yang lampau, yang berbuah. Oleh karenanya, janganlah kita dendam. Apaun yang terjadi pada diri kita, adalah akibat dari perbuatan kita masing-masig. Bukan dibuat oleh orang lain kemudian dilemparkan kepada kita. Bukan! Ini adalah hukum dari kenyataan ,hukum karama yang universal.

Jangan menyalahkan, apalagi membenci orang lain, siapa pun juga. Lalu bagaimana sikap kita pada mereka yang mengganggu ketentraman kita? Bagaimankah tindakan kita pada mereka yang berbuat jahat pada kita? Apakah kita harus toleran terhadap mereka? Dan apakah mereka itu tidak membuat karma jelek baru? Sikap untuk menyadari, bahwa apapun yang menimpa kita adalah akibat dari perbuatan jelek kita sendiri, yang memang harus kita terima; adalah sikap kita yang pertama. Tetapi, bukan berarti hanya pertama itu saja kemudian kita berhenti.

Langkah yang harus kita ntuk sadari bahwa yang terjadi pada kita adalah akibat dari karma kita masing-masing, adalah sikap berpikir yang amat penting. Oleh karena dengan menyadari hal itu, kita tidak akan menaruh dendam pada mereka-mereka yang berbuat jahat ada kita. Dan kalau rasa dendam ini berusaha kita atasi, maka usah baik yang tulus. Karena kalau rasa dendam yang membakar dada kita belum kita atasi lebih dahulu, maka semua nasehat kita, petunjuk-petunjuk kita, untuk mereka menjadi pelampiasan dendam dan benci kepada mereka.

RASAKAN CINTA ITU


Pernah ku bertanya pada pagi..
kapan kau hadirkan embun??
Lalu kutanya pada Mentari
kapan kau kan merajut pelangi terindah???
mereka semua serentak menjawab….
saat kesejukan fajar tiba,dengan Lembut belaian hujan bidadari pagimu…

Salah satu telaga di lubuk hatimu
Mengalir sejuk hingga muara kelopak matamu .
Disanalah relung – relung cinta menemukan ketenanganya .
Berdenyut di setiap nadi , menggejolak dalam nurani .
Engkau tahu sesakit apapun yang di derita raga ,
Ketenangan jiwa akan membuat semuanya menjadi manis .
Rasakanlah , dan rinai hujan turun di negri tanpa musim .