Rabu, 01 September 2010

Sahabat ....Menemaniku Dalam hari-hari Kegalauanku


Akhir-akhir ini… aku merasa ada kegalauan pada diriku. Namun, ketika aku masih berusaha semampuku untuk terus memaksakan diri memperkuat tegakku, aku semakin merasakan keanehan. Semakin dipaksakan, aku menjadi semakin tidak berdaya. Lama kelamaan aku mendapati tatapku mulai pudar, tidak bening seperti sediakala. Perlahan mulai tersisa sebentuk samar yang menyapa. Lalu, pandanganku berkabut. Ada apa denganku? Aku benar-benar lemah. Aku terpaku dalam usahaku yang optimal. Namun apa daya, aku hanya seorang hamba yang tiada daya dan upaya tanpa pertolonganNya. Saat itu aku benar-benar letih. Aku kalah oleh keadaan.

Lalu, untuk beberapa lama, engkau terdiam…. tanpa gerak! Begitu sahabat bercerita padaku. Mereka jelaskan semua tentang kejadian itu. Mereka sangat prihatin dengan kondisi yang aku alami saat itu. Aku terpana. Ternyata aku seperti itu dalam tatapan Sang Sahabat. Aku benar-benar beruntung, karena masih memiliki sahabat yang begitu setia padaku. Mereka yang mampu mendamaikanku, mereka tak henti berjuang menghiburku. Ya, setiap saat. Aku sangat bersyukur mengenal mereka wahai sahabatku…Kalian sahabatku sejak dahulu. Sudah sekian lama kita bersama. Sudah seringkali kita melangkah dalam damai. Setelah beberapa tahun belakangan kita ada di alam maya ini.

ketika kita mulai menyadari bahwa kita tercipta untuk saling membantu. Terima kasih yaa… atas kebersamaan yang berhasil kita ciptakan, dan sedang kita rangkai. Hingga saat ini kita dalam usaha menyimpulnya lebih erat lagi. Agar jalinan persahabatani antara kita senantiasa abadi selamanya. Sejak dahulu, saat ini, hingga nanti…. ajal kan menjemput, bersama selamanya. Aamiin ya Rabbal’alamiin.

Ya, bersama sahabat selalu menyenangkan. Hari-hari kita menjadi semakin semarak dalam hiasan canda tawa bersama. Meski ketika jiwa berkehendak menghiasi hari dengan haru biru itu, kita tetap menghayatinya bersama-sama. kita bertambah saling menguatkan. Agar kita benar-benar kuat. Agar kita sama-sama mampu bertahan hingga tetes darah yang penghabisan . Lho … !!! kayak perang aja

Wahai Sahabat tetaplah menjadi sahabatku, yang senantiasa menasihatiku, yang senantiasa merelekan waktumu untuk mendengarkan keluh kesahku, yang senantiasa memberiku semangat, yang senantiasa mensupportku untuk selalu maju menjadi yang terbaik, yang senantiasa mengingatkanku disaat aku lalai.

Wahai Sahabat terima kasih atas segala kebaikan akhlaqmu, terima kasih atas segala nasihat-nasihatmu, terima kasih atas segala semangat dan dukungan yang senantiasa kau berikan kepadaku, terima kasih atas segala peringatanmu, terima kasih atas segala waktumu, terima kasih karena telah mau menjadikan diri ini sebagai sahabatmu, terima kasih atas segala yang kau berikan untukku, terima kasih untukmu sahabat.

Wahai sahabat kutahu banyak kesalahan yang tanpa kusadari dan tanpa kusengaja telah kulakukan dan kutahu pula banyak kekeliruan yang tanpa sadar telah terlontar dari lisanku yang mungkin tanpa kutahu telah menyinggung dan menyakiti perasaanmu, sahabat kuharap maafmu atas segala kesalahan dan kekeliruan yang telah kuperbuat. Maafkanku Sahabat

Ya Allah jagalah sahabatku, lindungilah ia dengan perlindunganMu, kuatkanlah pancang kakinya agar selalu teguh berada dijalanMu, kuatkanlah jasadnya dengan segala anugerahMu, kuatkan ruhnya dengan ruhMu, buat ia tersenyum, semangat dan istiqamah dijalanMu, ya Allah izinkanlah kami kelak bisa bertemu di surgaMu. Aminn

Terima kasih Sahabat