Senin, 11 Oktober 2010

Cerita pahit di Akhir Penantian Panjang

( kisah 11/10/2010 Bandara SoeTa)

Dia begitu gelisah seolah sedang duduk di kursi panas. Sebentar-sebentar berdiri, lalu kemudian pergi,dan aku cuma diam memperhatikan dia, dia menoleh aku lalu aku mengacuhkan dia, dia mondar mandir kesana-kemari seperti mencari-cari sesuatu. Lalu akhirnya dia berdiri didepanku...."aku mo ke ATM" ...aku menjawab ....di ujung sana ...pasti ada... dan dia berjalan ke arah yang aku beritahu....dia berjalan sambil menelepon sesorang entah siapa...aku cuma bisa menarik nafas....!!!

Tidak lama kemudian...dia kembali ...." ada " ? tanyaku.....ya..., jawabnya...dia duduk disampingku...dan kami diam membisu....,
aku serahkan Roti Boy dan Jus jeruk yang memang sengaja aku siapkan buat dia nanti...."kalau lapar makan ajah sekarang"....kataku...
Terima kasih dek......., dek mo beli Donat....ibu pesen....katanya
ok....aku saja yang pergi...membelinya...., ku tinggalkan dia

sekembali aku, dia berkata, dek sebaiknya aku chek in sekarang ya?
udah bisa kok....cuma masukin koper ini , ntar aku keluar lagi.....
yah terserah....sahut ku....
Dia lalu pergi....

Dalam kesendirianku....mulai aku memikirkan apa yang terjadi semalam??
benar-benar menyakitkan aku.......Oh Tuhan.....
betapa aku benar-bener terpukul apa yang aku dengar,
seseorang menelpon dia, dengan suara yang begitu jelas oleh ku....
aku tak tahan....lalu menyendiri di kamar mandi ....melihat wajahku ke kaca yang ada disana....
betapa aku merasa bodoh....betapa aku merasa terhina, betapa aku merasa tercampakan....
dia selama ini berbohong padaku....

masih ingat ketika aku menjemput dia di bandara pada malam itu....aku tanyakan kejujuran dia....dia tidak mengakuinya....
setelah melewati hari-hari dia bersamaku.....ternyata aku menerima kepahitan ini..........aku bertanya2 kenapa aku begitu percaya?
padahal aku sudah merasakan kebohongannya?
kenapa kepahitan itu datang setelah dia memperlakukan aku seperti ini?
benar2 bodohnya diriku........
saat aku kembali padanya....dia mohon maaf kepadaku, dan ingin menjelaskannya.....namun aku diam dan mengacuhkannya......
tak sekejap mata ku tertutup malam itu sampai subuh menjelang.......benar2 menyakitkan...
aku buru2 mandi dan dia agak kesal karana terlalu pagi untuk bangun dan pergi ke bandara....
Ini senen Boss ( mulai jutek) hari macetnya Jakarta....
Dia menikmati sarapannya....sedangkan aku tidak.....aku cuma menyaksikan dia dengan diamnya aku....
sikap diam itu terus berlanjut sepanjang perjalanan ke bandara ini....
Dia diam mungkin mempersiapkan kata2 penjelasannya padaku...
dan aku diam karna rasa yang berkecamuk di hatiku....
Lamunanku berhenti...ku lihat dia sudah keluar lagi dari ruangan chek in

.dia menyampiriku....Duduk disamping ku.....sebenarnya aku sudah muak dengan tingkahnya...
tapi gimana lagi....aku cuma bisa diam....
lalu dia melihat jam sudah menunjukan jam 11 , setengah jam lagi dia akan berangkat ke tanah ke lahirannya...


Dek.....
Uda mo ngomong....
soal semalam.....
Waktu Uda sampai di Indo......apa yang Reni katakan....benar adanya....
Uda ke Hongkong......menemui seseorang...
dan dia yang menelpon semalam.....
( dan lagi2 aku cuma bisa diam........)
apa komentar Reni ?
aku tersenyum........
lalu apa maksudmu selama ini???
Maafkan uda....katanya (dan aku cuma diam.........)
Hubungan kita cuma bisa seperti ini.......jika uda masih di negara orang.....hubungan kita tak lebih dari sahabat .....uda tak lagi menjanjikan apa2....

( dalam hatiku aku menjerit....lalu apa yang dia lakukan kepadaku pantas dibilang sahabat lalu kemana janji2mu selama ini?)

dia pegang tanganku........diak.....maafkan uda ya.......(aku lagi2 cuma diam.....) sedikit emosi dia......
".lihat uda dek....lihat......dan katakan sesuatu".....!!! katanya...
Pergilah........kataku...tunggu saja kata2 dari ku........sahutku...
lalu dia meninggalkanku.......aku ikuti dia dari belakang........aku ikuti langkahnya....sampai ilang dari pandanganku.....( tak berpaling ke aku sedikitpun...)pedihhhhhhh.........menyakitkan......sepanjang jalan....aku mulai menulis kata2 buat dia.......
"satu hal yang perlu uda ketahui........aku ikhlas apa yang kau perbuat padaku.....aku sudah mengetahuinya karna sikap2mu itu telah mengambarkan dirimu siapa.....aku cuma menepati janjiku padamu......"

setelah sampai di rumah....rasa sakit ini benar2 tidak tertahankan......aku tak bisa menagis.....sehingga sakitnya benar-benar membuat badanku lemas....OMG .....ku hidupkan komputerku......aku mulai menulis disana.......puisi "Sayap Patah " itulah hasilnya......aku kirim ke wall dia....karna sebenarnya aku sudah malas mengirimkan lewat pesan sms padanya.......

beberapa jam kemudian...sms aku yang diperjalanan pulang masuk ....sampai sore tak ada balasan dari dia....mungkin dia sedang sibuk berkumpul dengan keluarganya ditanah kelahirannya....

malam....tiba...
betapa kaget diriku.......menerima sms dari dia....dengan segala kata2 yang menyakitkan hatiku.........duh,,,,setelah disakiti ditambah sakit lagi.......????
dia menelpon aku...aku tak mau angkat....
dan ini masalah wall yang aku kirim ke FB nya.......

Hatimu Busuk Dek.....
apa maksudmu mengirimkan itu??
banyak yang marah sama aku dan menerorku ?
itu isi smsnya.......
ha? hatiku busuk???
aku bertanya padamu.........siapa yang busuk hati sebenarnya?? aku apa kamu???
apa yang kau lakukan kepadaku selama ini ?
sekian tahun aku menunggumu...
lalu ini yang kamu berikan kepadaku???
malam itu ....dia akhirnya menutup dengan kata2 maafkan segala perbuatanku padamu selama ini dan khilafku....tolong kamu hapus ya ....yang di FB itu...

sampai sekarang....puisi itu akan selalu ada di sana.......aku tak menghapus...diapun tak menghapus.......
Dia sekarang sudah kembali ke negara ke 2 nya........dan aku disini masih menderita karnanya....berusaha menyembuhkan luka itu......tapi seseorang berusaha agar luka itu tak tersembuhkan......seorang wanita entah dia siapa seminggu ini mulai menerorku ? mengaku korbannya? lalu kenapa harus ke aku? ......Oh Tuhan....apalagi yang harus aku tanggung....??? Aku akan berusaha melalui semua ini....

Sebulan berlalu aku pernah terperangkap dalam penjara kepedihan yang gelap dan pengap, Ditempat itu waktu tak bergerak, Harapan nyaris musnah, Yang tersisa hanya doa dan kesabaran, Ituah yang kemudian memberiku sayap untuk terbang menyosong angin yang dikirim Tuhan....

Tidak ada komentar: