Rabu, 28 April 2010

MASIH BANGGAKAH KITA?


Hari Sabtu lalu aku merasa sebal sekali. Pertama sudah kesal karena jalanan sangat macet sekalu sehingga aku ketinggalan kereta express menuju depok, Terpaksa aku menunggu kereta yang lainnya Kereta yang tidak express alias ekonomi tp berAC . Karna begitu ramainya penumpang sehingga kereta ini ACnya tidak dingin, padahal siang itu panas luar biasa dan aku jadi berkeringat. Terakhir, yang betul-betul membikin aku sangat kesal adalah naiknya penumpang yang seenaknya merokok, aku ingin menegurnya tp karna orang ini berasal dari Indonesia bagian timur agak ciut nyaliku, aku Cuma tutup hidup dgn tissue, ternyata tingkah ku ini diperhatikan oleh pemuda di seberangku, dan menegur si perokok tadi, seperti yang aku takutkan sebelumnya terjadilah adu mulut antara mereka, dan semakin rame karna penumpang lain pun ikut2an menegurnya.

Sebetulnya ini sering sekali terjadi di Indonesia. Banyak orang senang merokok, dan mereka tidak pernah peduli pada yang tidak merokok. Tidak pernah sekalipun dalam hidupku ada perokok Indonesia yang bertanya apakah aku keberatan bila mereka merokok. , eh ada deh, kalau temanku ingin merokok waktu makan di restoran, dan aku slalu menjawab tidak boleh!

Heran, apa bangsa kita tidak punya sopan santun, toleransi dan tenggang rasa terhadap orang lain? Tapi kenapa orang-orang sebangsaku yang terkenal sebagai bangsa yang punya sopan santun tinggi, penuh toleransi dan banyak kesungkanan, ternyata tidak peka dan tidak punya tenggang rasa terhadap yang bukan perokok, dan memaksa orang-orang yang bukan perokok menjadi passive smoker?

sembari kereta berjalan dan menghilangkan kantuk aku jadi makin banyak berpikir soal keherananku mengapa bangsa kita yang katanya ramah, sopan, punya kesungkanan dan punya toleransi tinggi ini bisa tidak peka terhadap kepentingan orang lain seperti sesama penumpang? Lagi2 aku melihat bagaimana orang-orang kita seringkali sibuk menyerobot masuk ke dalam kereta begitu pintu terbuka, sehingga menghalangi orang yang akan keluar , terjadilah sumpah serapah dan kata2 tak sopan sperti di kebun bintang saja dan sebagainya,

Akhirnya setela memejamkan mata beberapa saat, aku ingin melihat kereta sudah melintas dimana? lumayan sebentar lagi sudah sampai pasar minggu, tidak sadar mataku melihat sosok ibu hamil yang sedang berdiri , entah dr kapan ibu itu berdiri, dan didepan dia ada seorang bapak yang sedang baca koran.aku benar2 geleng2 kepala melihatnya, aku panggil si ibu hamil untuk duduk ditempat aku, tp dia tak mau, sudah dekat mba' katanya, emang mau turun dimana mba? kataku, depok baru, wah masih 4 stasiun lagi, aku suruh geser orang2 disampingku biar bangku didepan ibu hamil tsb kosong dan bisa diduduki olehnya, baru saja ibu itu duduk, si bapak yg depan nya bilang, ngga apa2 lagi berdiri buk, olahraga.... ( oh tuhan bener2 nih orang).

Hal-hal kecil seperti ini banyak dijumpai di sekitar kita, dan harus diakui terjadi.. Menurutku ini adalah mengakui kenyataan bahwa kita yang sering membangga-banggakan diri sebagai bangsa yang sopan yang peka terhadap orang lain ternyata sungguh berbeda,

setelah melihat kejadian2 di atas kita bisa menarik kesimpulan bahwa yang bisa membantu kita untuk punya etika yang baik adalah kepekaan terhadap kebutuhan orang lain dan kesediaan untuk menunjukkan kesopanan, rasa hormat dan kebaikan hati, dan untuk konteks ini memang rasanya adalah gabungan dari ketiganya). Apabila kita punya dua ini niscaya kita akan mengerti dan punya etiket ditempat umum.

Masih banyak memang yang harus diperbaiki oleh kita dalam hal bersikap sopan dan baik hati di tempat umum. Entah bagaimana memperbaikinya. Mungkin dengan meningkatkan kedisiplinan, atau mungkin yang jelas, dengan pendidikan di rumah dan di sekolah! Terutama kepada penerus kita,pemuda2 kita, anak2 kita, yah keluarga kita, kita jelaskan bagaimana kita bersikap di depan umum,dimulai dgn sopan dalam bertutur kata, sopan dalam bertindak, tapi semua itu tak lepas dari diri kita sendiri,…apabila diri kita bisa berbuat seperti itu , secara langsung anak2, keluarga, dan yang lain mungkin akan mejalaninya….pengaruhnya sangat besar pada keharmonisan hubungan antar sesama manusia. Jagalah perhatikan etika, semoga kita semua menjadi lebih bijaksana karenanya

Karakter, watak, atau pribadi seseorang menunjukkan cerminan pribadi seseorang melalui Beretika dan bertutur kata sopan, santun,yang sistematis, teratur, jelas, dan lugas mencerminkan pribadi berbudi.

Tidak ada komentar: