Selasa, 18 Mei 2010

haru biru "HACHIKO"



Minggu kemarin kami menonton film bagus, judulnya HACHIKO. Sebelumnya ponakan2ku sudah bawel setiap akhir pekan minta dibelikan dvd film ini, yah ada kesempatan untuk membelinya pada malam minggu kemaren, kepada mba’ yg jual dvd aku tanya, mba ada film HACHIKO ? lalu mba’ menyerahkan dvd tersebut, aku kaget, loh koq richard gere? Bukannya film jepang mba ? yg jual tersenyum padaku, lalu menjelaskan bahwa cerita dan kejadian sebenarnya di film tersebut adalah kisah tentang anjing jepang, namun sudah di daur ulang yang akhirnya menjadi sebuah film holywood ini, kata si mba’ tersebut, oh, ok lah kalau begitu....akhirnya 2 keping dvd tersebut berpindah ke tas, hmmmm 1 akan aku kirim ke temanku...


Akhirnya minggu siang film ini diputar di ruang keluarga, si nadhia sangat bawel menceritakan film ini sebelumnya sudah mendengar dr teman2nya, ( padahal lagi nonton) sambung menyambung dengan kakaknya katrina, ughhhhhh, kita mau nonton apa lagi di museum yg ada pemandunya yah? Baru deh pada diam.... Jika belum mengenal cerita hachiko sebelumnya, kebingungan ada apa dengan si anjing tersebut. Tapi tenang kebingungan tersebut cuma diawal film, selanjutnya kita akan mengerti alur ceritanya dan terbawa suasana film tersebut. Kisah antara pemilik dan anjing tersebut membuat suasana menjadi haru.

Cerita di film bermula ketika Profesor Parker Wilson (Richard Gere) menemukan seekor anjing kecil di Stasiun Kereta Api Bedridge, ( paket yg berisi anjing ini jatuh saat dibawa dr kereta oleh kurir) Wonsocked, Amerika Serikat, tempat ia biasa pergi bekerja dan pulang dari kerja. Profesor kebingungan membawa anjing kerumahnya, karena sang istri tidak menyetujui ada anjing dirumah(pada awalnya). Kemudian professor berusaha mencari tempat tinggal(penampungan) buat anjingnya tersebut,tetapi tidak ada seorang pun yang menerima. Hingga pada saat professor berkunjung salah satu temannya yang orang jepang. Temannya menjelaskan bahwa anjing tersebut sudah dipertemukan oleh proffesor, jadi anjing itu ditakdirkan akan bersama professor. Dan temannya professor tersebut mendapati tanda di leher anjing ada kalang bertulis huruf jepang 'Hachi' yang artinya delapan, dimana kata temannya angka 8 merupakan angka keberuntungan. Jadi Anjing itu berjenis akita itu kemudian diajaknya pulang ke rumah dan diberi nama Hachiko.

Akhirnya istri paker luluh hatinya begitu juga anak perempuan mereka merawat anjing itu hingga Hachiko bertumbuh besar dan tiada tiada hari yang dilewatkan Parker tanpa bermain dengan Hachiko, mengajarkan bermain bola tetapi anjing ini tidak mau membawa bola kembali ke pada parker,

ketika Hachiko sudah beranjak besar, tanpa disangka ia mengikuti Parker ke stasiun saat Parker berangkat kerja. Parker terpaksa naik kereta berikutnya memulangkan Hachiko ke rumah. Setelah itu parker baru berangkat kerja. Ketika Parker pulang kerja ternyata Hachiko menjemputnya di stasiun pada pukul 17.00. Ternyata selama mengantar jemput proffesor hachiko mengingat jalan yang dia telusuri dan orang-orang yang dijumpai parker. Dimana hachiko menerima suapan daging dari toko daging, ada penjual burger pinggir jalan, wanita berkulit hitam, hingga penjaga stasiun. Sejak saat itu Parker membiarkan Hachiko mengantar-jemputnya di stasiun.

Para pemilik kios, pedagang, dan pejalan kaki sekitar stasiun, awalnya tercengang-cengang dengan kelakuan Hachiko yang tidak seperti anjing pada umumnya. Dan mereka menyayangi Hachiko dan selalu menyapa anjing itu layaknya sebagai manusia.

Tetapi sampai pada satu hari, hachiko melarang parker pergi kerja, seakan mengisyaratkan sesuatu, dan hari itu juga hachiko bisa membawakan bola ke parker dan bola tersebut dibawa ke tempat kerjanya, sorenya Hachiko telah menunggu parker di stasiun pada pukul 17.00 sampai pada kereta terakhir dan sang tuan ini tak kunjung datang, Parker Wilson ternyata meninggal karena serangan jantung ketika ia tengah mengajar, sementara Hachiko terus menunggu tuannya di stasiun sampai malam, sampai menantu parker menjemputnya di stasiun ,

Setelah kematian Parker, Cate menjual rumahnya dan meninggalkan Bedridge. Sementara Hachiko dipelihara oleh anak perempuan Parker, Andy Wilson (Sarah Roemer).

Berulang kali Hachiko kabur dari rumah Andy untuk pergi ke stasiun jaraknya lumayan jauh,karna beda kota, hachiko mengikuti rel kereta sepanjang perjalannya sampai ke stasium tempat ia biasa menunggu tuannya, berharap ia akan menemukan tuannya kembali karna hachiko tidak pernah mengerti tentang kematian tuannya. (sedih pas bagian ini, aku lihat ponakan2ku yg tadinya bawel tiba2 diam…dgn mata berkaca2, aku tersenyum melihat mereka)

Andy menantunya parker selalu menjemput Hachiko di stasiun hingga pada akhirnya Andy merelakan Hachiko pergi. Hachiko tinggal di stasiun di bawah gerbong kerekta dan pada pukul 17.00, ia akan duduk di bundaran di depan stasiun, menanti kedatangan tuannya ( kembali hal ini menjadi haru biru, krn orang2 di stasiunpun ikut terharu)

Keunikan tingkah laku Hachiko itu menarik perhatian orang-orang di sekitar situ, bahkan tulisan mengenainya dimuat di koran-koran sehingga kisah anjing ini menjadi legenda. Sehingga orang-orang memberi makan Hachiko secara bergantian bahkan ada yang mengirimkan uang ke kepala stasiun untuk dibelikan makananya, namun yg selalu berbaik hati adalah orang yg menjual kopi ( yang ini juga membuat kita terharu)
Setelah beberapa tahun suatu hari janda parker mengunjungi makam suaminya, dan ketemu kembali dengan sahabat parker , sahabat ini membawa cate ke stasiun dan betapa kaget dan terharunya dia melihat hachiko masih menunggu parker di sana, aduh pas yang ini benar2 banjir air mata…..

Kesetiaan Hachiko bertahan hingga tahun kesepuluh meninggalnya Parker mulai musin gugur,semi, Sampai akhirnya pada musim dingin tahun ke sepuluh, Hachiko meninggal di bundaran stasiun pada tengah malam dengan diselimuti salju ,


Note: Film ini diangkat dari kisah nyata. Hachiko yang asli pernah hidup di Jepang pada era 30an. Begitu tersohornya kisah mengenai kesetiaannya sampai-sampai dibangun sebuah patung Hachiko di pintu kereta Shibuya (tempat Hachiko dulu menanti majikannya datang). Sampai saat ini Hachiko menjadi salah satu perlambang kesetiaan bagi orang Jepang.

setelah menonton film ini , aku jadi teringat akan anjing2 yang di kampung, yg biasa dipakai buat berburu babi, apakah ikatan bathin anjing2 tersebut dengan tuannya sama dgn ikatan bathin hachiko dgn parker??

sumber tentang kisah nyata hachiko bisa kita lihati di : http://id.wikipedia.org/wiki/Hachik%C5%8D

Kadang kita manusia memang harus belajar dari keadaan sekeliling dan apa yang kita lihat. Bahkan mungkin dari seekor binatang sekalipun.
Hamka : Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit,bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus,tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur,di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji

Tidak ada komentar: